Oleh: Novi Nurhayati, M.Pd.
Mengapa kita harus hemat energi?
Pertanyaan ini sangat penting bagi kita semua untuk mengetahui alasan melakukan penghematan listrik. Jika kita tidak tahu alasannya, wajar saja jika kita masih ogah-ogahan tidak menghemat listrik.
Sebagai bagian dari usaha untuk mencapai kebebasan energi, menghasilkan listrik sendiri adalah salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan. Namun fakta membuktikan bahwa tidak semua orang mampu dan mau membuat listrik sendiri. Banyak dari mereka yang lebih memilih menggunakan listrik yang dikelola oleh PLN. Jika kita termasuk yang menggunakan listrik PLN, maka untuk mengurangi jumlah tagihan listrik kita harus melakukan upaya penghematan energi listrik.
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Menghemat energi berarti tidak menggunakan energi listrik untuk suatu hal yang tidak berguna. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien, di mana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.
Tarif dasar listrik berbeda-beda sesuai dengan golongannya. Tarif listrik untuk golongan rumah tangga 900 VA-RTM adalah sebesar Rp1.352/kWh.
Sementara untuk golongan 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500 sampai dengan 5.500 VA kemudian 6.600 VA ke atas serta 6.600 VA sampai dengan 200 kVa dikenakan tarif sebesar Rp1.467,28/kWh
Apa saja kiat hemat energi pada alat elektronik rumah tangga?
Banyak sekali kiat hemat energi yang bisa dilakukan. Namun pada artikel ini kita batasi pembahasan hemat energi ini pada peralatan elektronik rumah tangga.Kiat hemat energi pada penggunaan lampu, meliputi:
- matikan lampu jika tidak digunakan;
- gunakan lampu hemat energi (LHE), kurangi penggunaan lampu bohlam;
- buka gorden atau tirai di siang hari hingga penerangan alami bisa digunakan; dan
- bersihkan lampu yang berdebu, karena debu bisa mengurangi tingkat penerangan.
Kiat hemat energi pada penggunaan kulkas, meliputi:
- pintu kulkas harus ditutup rapat dan hanya dibuka bila perlu, karena terlalu sering mmbuka pintu kulkas akan menyebabkan kinerja kompresor meningkat;
- atur suhu kulkas sesuai kebutuhan;
- jangan memasukkan makanan yang masih panas; dan
- tempatkan kulkas di area yang jauh dari sumber panas.
Kiat hemat energi pada penggunaan mesin cuci, meliputi:
- gunakan mesin cuci pada kapasitas maksimum; dan
- hindari penggunaan fasilitas pengeringan di mesin cuci dua tabung, gunakan panas matahari untuk pengeringan alami;
Kiat hemat energi pada penggunaan komputer, meliputi:
- matikan layar monitor daripada memosisikan “standbye mode”, karena akan mengubah settingan layar selalu aktif;
- gunakan wallpaper berwarna hitam;
- atur “power setting” agar monitor dapat menset power off otomatis; dan
- matikan komputer (CPU) bila tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Kiat hemat energi pada penggunaan AC, meliputi:
- matikan AC bila ruangan tidak digunakan;
- tutup pintu dan jendela jika AC sedang menyala;
- atur suhu AC sesuai kebutuhan sekitar 24oC – 27oC, karena semakin dingin suhu semakin besar konsumsi listriknya;
- gunakan kaca film pada jendela ruangan;
- gunakan timer untuk mengatur pemakaian agar sesuai kebutuhan;
- bersihkan AC secara berkala;
- gunakan kapasitas AC sesuai dengan volume ruangan;
- hindari penempatan peralatan elektronik di bawah atau di dekat indoor unit; dan
- gunakan AC yang hemat energi dan memiliki teknologi inverter.
Kiat hemat energi pada penggunaan speaker elektronik, meliputi:
- atur volume sesuai kebutuhan;
- matikan alat jika tidak digunakan;
- hindari penggunaan “standby mode”; dan
- bila perlu gunakan stopkontak dengan saklar ON/OFF agar lebih memudahkan mematikan peralatan.
DAFTAR PUSTAKA
- https://id.wikihow.com/Membuat-Listrik-Sendiri
- Surya Utama Putra. (2017). Tips Hemat Energi Pada Peralatan Elektronik Rumah Tangga. Diakses dari https://suryautamaputra.co.id/blog/2017/09/18/tips-hemat-energi-pada-peralatan-elektronik-rumah-tangga/
- https://www.youtube.com/watch?v=bOiXDqAlpm8