Drs. Candra Cardi, lahir di Bandung, 12 September 1961, dengan Pangkat Pembina Utama Muda, IV/c. Dibesarkan dari keluarga yang terdiri dari 8 saudara menyukai pelajaran eksakta, membuatnya suka dengan mata pelajaran matematika. Beliau mengajar di SMP Negeri Cihampelas Cililin Kab. Bandung dari tahun 1983 s.d. 1990. Kemudian, mengajar di SMP Negeri 22 Bandung, dari tahun 1990 s.d. sekarang, mengajar Mata Pelajaran Matematika. Perjalanan karir Beliau dimulai dari tahun 1992, aktif di LKG Matematika se- Kota Bandung yang sekarang di sebut MGMP, sebagai wahana bertukar pikiran dengan rekan sejawat. Tahun 1994-1995 merupakan awal karir beliau berkiprah di Tingkat Nasional, dengan mengikuti Program Tes Prestasi dalam Pengujian dan Pengembangan, untuk membuat dan menelaah soal-soal ujian EBTANAS bersama guru-guru matematika se- Indonesia.
Menjadi lulusan Putragus, yaitu peserta terbaik, menggiringnya menjadi fasilitator s.d tahun 1997, menjadi tim penulis dan penelaah soal-soal EBTANAS, UPER, dll. Mendirikan komunitas di Jawa Barat mengumpulkan soal-soal di Jawa Barat. Tahun 1998 Tim Kecil yang berjumlah 10 orang, yang diketuai oleh Kepala DIKMENUM, Bapak Iim Waslimah, menjadi wakil dari guru SMP/SMA, Kepala Sekolah SMP, dan SMA. Menelaah kebijakan dari program-program DIKMENUM sebelum digulirkan ke sekolah-sekolah, dan mempublikasikan Majalah Koridor DIKMENUM Jawa Barat, yang terbit setiap 3 bulan sekali dalam 4 edisi, namun kemudian tersendat penerbitannya karena otonomi daerah hingga tahun 2000. Buah dari kerja kerasnya, yang membuatnya mendapat imbal prestasi untuk melanjutkan ke Pasca Sarjana UPI, tetapi karena ada suatu hal tidak dilanjutkan.
Setiap workshop dijadikan ajang untuk beliau berprestasi hingga mendapatkan wawasan dan kesempatan untuk menimba ilmu ke mancanegara. Tahun 2011, diikutsertakan sebagai guru yang berprestasi dalam Program Studi Banding Kemendiknas selama 10 hari, berkunjung ke Dinas Pendidikan Malaysia, mengamati kebijakan pendidikan yang diimplementasikan di sana serta mengobservasi sekolah-sekolah Indonesia. Tahun 2012, diikutsertakan ke India selama 14 hari dengan program yang sama. Tahun 2014, mengikuti short course ke Amerika Serikat tentang pengelolaan kelas dalam pembelajaran Matematika selama 14 hari. Tahun 2016, mengikuti short course ke New Zealand selama 14 hari, yang di adopsi dan di adaptasi oleh kementrian dari pengembangan karakter, jam mengajar yang diimplementasikan pada Kurikulum 2013, sebagai kiblat pendidikan Indonesia ke Amerika dan negara persemakmuran Inggris.
Harapan untuk guru-guru se- tanah air, dan khususnya untuk guru di SMP Negeri 22, selalu meningkatkan pembelajaran unggul melalui inovasi-inovasi baru dan jangan berhenti untuk meningkatkan kemampuan diri dan pelayanan kepada siswa dan orang tua, dengan hadir tepat waktu, mengajar tepat waktu. Juga meningkatkan kemampuan profesional sebagai guru melalui pengembangan diri serta melaksanakan dengan baik tugas pokok sebagai guru.
Pesan untuk siswa, untuk belajar dengan baik dan selalu berkarakter baik, terutama kejujuran dalam mengerjakan apapun, dengan tidak menyalin pekerjaan yang dilakukan orang lain.
Di balik keberhasilan seseorang, tentunya ada dukungan dari orang-orang terdekatnya. Pepatah dari sang ayah dan ibu, yang membuatnya menyadarinya dari kesalahan yang pernah dibuatnya. Ibunya yang dahulunya sebagai kepala sekolah SD, membuatnya tersadar bahwa profesi guru sangat berat, dengan pertanggungjawaban dunia dan akherat. Pepatah dari sang ayah, seorang serdadu, yang memiliki kedisiplinan tinggi, bahwa menjadi seorang pekerja itu diupayakan tidak melakukan suatu kesalahan, karena akan mengakibatkan orang lain tidak akan mempercayai kita. Dua pepatah itu yang selalu diingat dan dijiwai dalam hati agar beliau selalu berada dalam koridor yang tepat.
Masa aktif beliau sebagai guru tinggal satu tahun lagi, tentunya kiprah dan prestasi-prestasi yang telah di raih, bisa dijadikan inspirasi bagi guru-guru yang belum memiliki kesempatan.
@srisuryanti_timweb22SIAP