Program Pengembangan Diri Kepala Sekolah melalui Resensi Buku

Resensi Buku bersama Ibu Iis Yuliawati, S.Si., M.Pd. (Kepala Sekolah)

Identitas Buku 1:

Judul                           : Guru Diatas Garis

Penulis                         : Sabam Sopian Silaban

Penerbit                       : Andi, Yogyakarta

Tahun Terbit                : Cetakan pertama, Juli 2022

Tebal Halaman            : 185 halaman

Ukuran Buku              : 21 x 14,5 cm

ISBN                           : 978-623-01-2764-9

Buku ini ditulis oleh seorang motivator  yang berpuluih tahun berkecimpung di bidang jurnalisme dan Pendidikan terutama pengembangan diri. Selain berlatar belakang Pendidikan formal di bidang manajemen sumber daya manusia, ia berpengalaman di bidang pengemaangan diri atau motivator. Buku dengan judul “Guru Diatas Garis” mulai Publish pertama pada tahun 2022. Buku ini mengulas tentang bagaimana menghasilkan siswa diatas garis (diatas rata-rata) dengan penekanan pada guru juga harus diatas garis (diatas rata-rata).   Buku ini diperlukan bagi guru, juga orang tua sebagai pencerahan dan penuntun dunia Pendidikan. Sebagian besar siswa untuk meraih nilai terbaik dari pembelajaran yang dimiliki guru-guru yang mampu memotivasi dan memiliki gairah mengajar tak kunjung habis. Guru tersebut dikatakan sebagai inspirator pada revolusi mental. Guru seorang pencerah yang tak habis akala tau kreatif, dan menjadi insan terdepan dalam pemanfaatan otak yang luar biasa. Penulis dalam tulisannya berusaha untuk menjelaskan kepada pembaca bahwa betapa pentingnya jika kita dapat memberikan yang terbaik kepada siswa dengan kemampuan optimal  dan penuh percaya diri.

Prakata : Guru Diatas Garis

Pada bagian awal tulisannya, sebelum menuju pada bagian I. Penulis menjelaskan bahwa guru sebagai garda terdepan kedua setelah orang tua menjadi pribadi dan tim yang perlu memiliki butir-butir pencerahan. penanaman fondasi yang tepat, benar, dan baik untuk menjadikan siswa manusia yang sukses. Pengetahuan untuk meyakinkan diri sendiri sebagai guru adalah sebuah amanat, cukup memotivasi dan mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas guru tersebut. Pada bagian pendahuluan ini Penulis berusaha mengajak guru-guru untuk menentukan prioritas dan lebih fokus pada satu tujuan yang esensial sebab tugas seorang guru sangatlah berat. Singkat kata, Penulis  meminta guru-guru untuk menerapkan mencoba memotivasi diri sendiri dengan kesadaran sendiri.

Bagian I: Kekuatan

Bagian ini memuat tentang bagaimana penulis menemukan dan menentukan kekuatan berupa Impian guru lebih hebat daripada siswa, otak guru yang hebat, dan guru sanggup mengukir prestasi. Ketika seseorang memutuskan menjadi seorang guru, maka profesi itu bukan sebuah “Kebetulan” melainkan sebuah “Keputusan”. Guru akan memimpikan siswanya menjadi seorang “Bintang”. Bagian kedua dari kekuatan guru adalah otak guru hebat. Gur Ketika sedangan mengajarkan sebuag materi, selain mengajarkan pengetahuan ia pun sedangan mengajarkan persoalan dan penyelesaian masalah, juga guru harus melatih mental berjuang pada siswa. Kekuatan yang ketiga dimiliki guru adalah mampu mengukir prestasi. Guru diatas garis mempunyai keinginan mempunyai prestasi hebat, Dimana mereka akan membuat jalur prestasinya sendiri. 7 langkah Jalur prestasi adalah : percdepatan diri, system yang kondusif, berdaya saing positif, mampu bersinergi, memenej hati, selalu mengingat Impian, dan optimis & doa.

Bagian II: Kesadaran

Bagian ini memuat tentang guru sebagai pemimpin, model, toleran, kuat dan bertumbuh. Kesadaran merupakan kemampuan untuk mengetahui keadaan yang sesungghunya dan menerima keadaan itu sebagai suatu modal yang mahabesar untuk menggapai visi hidup yang telah dibuat. Kesadaran guru sebagai pemimpin menajdikan guru tersebut sebagai orang terdepan dalam suatu layanan pendidika. Guru sebagai model adalah guru yang mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang sekitar terutama bagi siswa. Sikap toleran yang dimiliki guru adalah sebuah sikap yang mesti dpahami betul. “Beda itu indah, Sama itu Elok” adalah sikap toleran yang harus tertanam dalam kepribadian guru. Seorang guru yang telah sadar bahwa dia dia seorang guru dan masih menjadi guru harus memiliki sikap bertahan sebagai guru. Artinya adalah focus menjadi guru, focus terhadap pekerjaannya, hobinya, niatnya, ceritanya, semangatnya, dan doanya adalah guru. Kesadaran bertumbuh seorang guru adalah selalu memberi dorongan moral dan semangat kepada siswa-siswanya dari belakang dan menjadi inspirator bagi guru lain dan orang tua siswa.

Bagian III: Pengetahuan

Untuk menjadi guru diatas garis perlu beberapa pengetahuan. Pengetahuan penting itu tentang : rajin, inovatif, orator, kreatif, dan Bahagia. Pengetahuan mengenai guru yang rajin adalah guru penulis dan siswa mencatat. Peta pikiran adalah tehnik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis untuk membentuk kesan. Guru yang inovatif adalah guru yang senantiasa menggunakan gaya belajar yang kreatif. Ia senantiasa mencari cara agar pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Tentu saja pembelajarn akan bermakna jika disajikan dalam Bahasa yang baik, ini yang dinamakan guru sebagai orator atau pembicara yang handal. Kreatifitas guru akan lebih bermakna jika dapat menumbuhkan kreativitas siswa dengan cara mempertajam daya ingat siswa.

Bagian IV: Abnormal

Bagian ini yang dimaksud abnormal adalah guru diatas garis. Guru diatas garis tidak melulu memikirkan tentang uang saja melainkan guru yang semangat, tabah, dan menginspirasi. Dengan kata lain guru tersebut selalu tersenyum, menyapa partner lebih duluan, membagi kebahagiaan kepada guru lain dan siswa, sabar, tabah menghadapi siswa, pemaaf, rajin memberi dan bersedekah, tidak terpancing emosi, rajin menulis, suka bertanya, dan tetap semangat. Hal diatas adalah indicator dari guru diatas garis atau guru yang sukses.

Keunggulan Buku

Buku ini ditulis dengan tujuan membantu guru dalam kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya juga sebagai motivasi untuk profesi yang lebih baik, sekaligus memberikan definisi ulang mengenai apa itu guru diatas garis. Tulisan ini berisi refleksi kehidupan guru sebagai manusia sekaligus sebagai pemimpi dan motivator yang begitu sulit dan cenderung melelahkan menjadi sesuatu yang menjadikannya sukses. Selain itu, poin terpenting lainnya adalah kita perlu untuk menyadari profesi seorang guru bukan kebetulan melainkan suatu keputusan sadar dan memberikan kita memahami bahwa guru diaras garis  yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa menjadikan siswa menjadi seorang “Bintang”. Bahasa yang sederhana dan pengelompokkan definisi yang jelas, membuat pembeca mudah untuk memahami buku ini, 

 Kekurangan Buku

Ada beberapa tip sederhana dari setiap bab yang sulit untuk kita jalankan, perlu penulis untuk membuat motivasi yang jelas sehingga tip menajdi suatu pembelajaran. Sebagai seorang pembaca, kita mungkin akan membutuhkan konsentrasi yang lebih untuk memahami tulisan ini.

Identitas Buku 2:

Judul                           : Mempraktikkan Metode Socrates

Penulis                         : Yayan Sopyan

Penerbit                       : Kutahu

Tahun Terbit                : Cetakan pertama, Juli 2023

Tebal Halaman            : 140 halaman

Ukuran Buku              : 21 x 14,5 cm

Buku ini ditulis oleh seorang pakar filsafat dan pendiri detik.com yang berpuluh tahun berkecimpung di bidang jurnalisme, kepenulisan dan penerbitan. Selain berlatar belakang Pendidikan formal di bidang filsafat, ia berpengalaman di bidang teknologi informasi sebagai Chief Technology Officer. Buku dengan judul “Mempraktikkan Metode Socrates” mulai Publish pertama pada tahun 2023. Buku ini mengulas tentang praktik berpikir kritis khususnya dengan   Socratesdapat menyelesaikan empat urusan penting dalam kehidupan sehari-hari. Keempat urusan tersebut adalah : pengambilan keputusan, menganalisis masalah dan mencari jalan keluarnya, penyelesaian konflik, dan berkomunikasi dengan orang lain. Yayan dalam tulisannya berusaha untuk menjelaskan kepada pembaca bahwa betapa menguntungkan jika kita dapat menyelesaikan masalah dengan efektif, solusi yang kreatifdan menghadapi situasi sulit dengan percaya diri.

Penulis membagi tulisannya dalam beberapa bagian yang menitikberatkan pada   pentingnya pemikiran kritis, pengujian ide-ide, dan dialog reflektif. Di tambah lagi dengan latihan-latihan berpikir kritis berupa analisis argument, mengevaluasi sumber informasi, pertanyaan kritis,pemecahan masalah kelompok. Selain itu ada beberapa latihan-latihan berpikir reflektif berupa : jurnal reflektif, diskusi filosofis, analisis kritis terhadap pemilihan media. Adapula latihan-latihan mendengarkan aktif berupa : mendengarkan empati, mendengarkan aktif dalam diskusi kelompok, mendengarkan aktif dalam konflik.

Prakata: Socrates

Pada bagian awal tulisannya, sebelum menuju pada bagian I. Yayan menjelaskan bahwa pengetahuan adalah kesadaran akan ketidaktahuan. Segala bentuk pertanyaan yang teliti dari dasar ketidaktahuan itu menjadi hal yang penting dalam mengungkap kebenaran. Dengan pertanyaan yang bersifat terbuka agaknya Socrates mengajak orang untuk pandai mengidentifikasi asumsi sebab asumsi yang tidak dikritisi atau dipertanyakan dapat menjadi cacat dalam argumen. Pengujian dan pembahasan akan asumsi yang terbuka memungkinkan kita untuk mempertimbangkan perspektif yang berbeda dan memperluas wawasan tentang suatu masalah.

Pada bagian pendahuluan ini Yayan berusaha mengajak kita untuk menentukan prioritas dan lebih fokus pada satu tujuan yang esensial sebab tidak semua masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan dengan keputusan yang tepat. Bisa jadi, kita merasa telah menyelesaikan masalah tersebut tetapi ternyata belum menemukan  jawaban yang efektif, kreatif dan solutif. Ketika orang lain menganggap masalah tersebut sebagai hambatan namun bagi kita sebagai peluang. Singkat kata, Yayan  meminta kita semua untuk menerapkan metode Socrates dalam berpikir kritis .

Bagian I: Memahami Berpikir Kritis

Bagian ini memuat tentang konsep dan Sejarah metode Socrates. Penulis menerangkan tentang asal-usul Metode Socrates dan prinsip-prinsip utamanya. Metode Socrates ini mementingkan tentang berpikir kritis yang akan membantu kita menyelesaikan segala persoalan dengan bijaksana. Metode Socrates mengajarkan kita agar tidak semata-mata menerima klaim secara mentah-mentah, melainkan juga mempertanyakan dasar-dasarnya dan menguji kekuatannya.

Bagian II: Pentingnya Berpikir Kritis

Bagian ini merupakan langkah lanjutan dari Metode Socrates yaitu bagaimana pentingnya berpikir kritis, manfaat berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat  Berpikir kritis yaitu kita dapat menyelesaikan masalah secara selektif, menemukan Solusi kreatif, dan menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri.Jika kita dapat menyelesaikan dengan tepat, maka kita akan melihat masalah menjadi sebuah peluang.

Bagian III : Penguatan Keterampilan Berpikir Kritis

Pada bagian ini menerangkan tentang penguatan berpikir kritis dengan menguatkan tentang keterampilan bertanya berupa pertanyaan kritis dan efektif sehingga kita tidak bias dan sesat dalam berpikir. Diharapkan pertanyaan yang efektif untuk menggali informasi yang tepat sehingga kita dapat menganalisis dan mengevaluasi argumentasi secara benar.

Bagian IV: Penerapan Metode Socrates Dlam Kehidupan Sehari-hari

Kita semua pernah dihadapkan pada Keputusan penting yang perlu diambil. Baik itu Keputusan pribadi, professional, atau bahkan etis, proses pengambilan Keputusan merupakan bagian integral dari kehidupan kita. Proses pengambilan Keputusan mulai dari mengklarifikasi tujuan dan nilai-nilai yang kita anut. Langkah kedua adalah identifikasi informasi yang benar-benar penting dan relevan sebelum membuat Keputusan. Langkah ketiga adalah mempertimbangkan sudut pandang alternatif. Langkah terakhir dari Metode Socrates adalah menguji keandalan dan konsekuensi.Dalam menguji konsekuensi keputusan, anda perlu mempertimbangkan implikasi jangka panjang.

Keunggulan Buku

Buku ini ditulis dengan tujuan membantu banyak orang untuk menemukan cara efektif, solituf, dan kreatif menyelesaikan masalah. Latihan untuk mengembangkan berpikir kritis  dalam menyelesaikan masalah telah ditunutun oleh Penulis secara praktis dan jelas dengan menggunakan Metode Socrates. Tidak banyak orang yang dapat menemukan prinsip-prinsip Metode Socrates secara gamblang dan terinci. Wawasan kita akan bertambah dan waspada pada pemikiran bias yang selalu menghantui pemikiran kita dan metode ini sanggup mengembangkan keterampilan analitis yang tajam.

 Kekurangan Buku

Bahasa yang digunakan dalam buku ini cenderung sedikit sulit dan rumit untuk dipahami karena merupakan hasil pemikiran Penulis yang notabene seorang ahli  filsafat yang hamper-hampir cara berpikir kita terutama saya sebagao manusia yang biasa saja sangat sulit memahami tulisan ini. Kita mungkin akan membutuhkan konsentrasi yang lebih untuk memahami tulisan ini.

20 thoughts on “Program Pengembangan Diri Kepala Sekolah melalui Resensi Buku

  1. Resensi Buku 1, sangat menarik menambah wawasan bagi kita sebagai guru. Dengan membaca resensi dari ibu Iis wawasan saya tentang figur ideal sebagai guru jadi tergambarkan ????.
    Resensi buku 2, saya bisa memahami tentang bagaimana berpikir kritis itu, selanjutnya tentang pentingnya berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya lagi tentang bagaimana kita menguatkan ketrampilan kita dalam berpikir kritis, dan yang terakhir bagaimana kita bisa menerapkan metode Socrates dalam kehidupan sehari-hari.

    1. Resensi Ibu Iis bagus ????????????, memotivasi saya untuk terus membaca agar wawasan dan ilmu saya semakin bertambah

    2. Resensi Ibu Iis bagus ????????????, memotivasi saya untuk terus membaca agar wawasan dan ilmu saya semakin bertambah

  2. Resensi yang Ibu buat sangat baik. Saya mendapat informasi dan pemahaman yang culip tentang isi buku meakipun saya beelum.membacanya secara langsung.

  3. Resensinya sangat baik.Saya mendapatkan informasi dan pemahaman yang cukup tentang isi buku meskipun saya beelum membacanya secara langsung.

  4. Resensinya sangat baik.Saya mendapatkan informasi yang cukup tentang isi buku meskipun saya beelum membacanya secara langsung.

  5. Buku diibaratkan sebuah pelita. Agar tidak masuk kedalaman kegelapan dan kebodohan, maka kita harus banyak membaca buku.

  6. Keren bu
    Resensi yang ditulis memudahkan kita mengambil kesimpulan
    Apalagi buku yayan yang sedikit lebih sulit harus berkosentrasi focus dan itu melelahkan bagi saya
    Over all membantu memahami pengambilan keputusan secara kritis

    Sudah seharusnya guru diatas garis ya untuk menciptakan bintang baru
    ????????????

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *