Ramadhan Mulia ( Dahsyatnya Ramadhan )

Bulan Ramadhan adalah bulan semua orang mendekatkan diri kepada Allah Subhana Wata’ala dan berusaha menjadi baik, sehinggah kita pun bisa berubah menjadi baik.

Ustadz Khalid Basalamah membahas Keistimewaan Ramadhan dari buku yang berjudul Risalah Puasa Nabi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Dilengkapi dengan Panduan Praktis Puasa Ramadhan yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid & Syaikh Abdullah ash-Shalih.

Secara khusus nama Ramadhan disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al-Baqarah Ayat 185 :

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (185).

Allah Subhana Wata’ala mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan berbagai Keistimewaan antaranya :

1. Bau mulut orang berpuasa harum di sisi Allah Subhana Wata’ala daripada aroma minyak kasturi.

2. Para Malaikat memohon ampunan dosa bagi orang yang berpuasa hinggah berbuka.

3. Setiap hari di bulan Ramadhan Allah Subhana Wata’ala menghiasi surge-Nya seraya berfirman : “hamper tiba saatnya para hamba-hambaku yang Soleh melepaskan segala bebeandan gangguan dan segera menuju Engkau wahai Surga”.

4. Para setan dibelengu.

5. Pintu-pintu Surga dibuka dan pintu-pintu Neraka ditutup.

6. Terdapat malam Lailatul Qadar, Malam yang lebih baik daripada 1000 bulan.

7. Diberikan ampunan untuk hambanya yang berpuasa pada malam terakhir bulan Ramadhan.

8. Allah Subhana Wata’ala membebaskan hamba-hambanya dari Api Neraka pada setiap malam, pada malam-malam Ramadhan.

Seyogyanya seorang hamba yang Soleh menyambut bulan Ramadhan dengan Taubatan Nasuha, disertai dengan tekad yang bulat untuk meraih sebanyak-banyaknya kebaikan di Bulan Suci ini, mengisi waktunya dengn amal-amal yang soleh dan tidak lupa selalu berdo’a kepada Allah SWT agar menolong kita melaksanakan ibadah dengan baik.

Panduan Praktis Ramadhan ;

• Keutaman Pertama Bulan Puasa.

Salah satu rukun islam yang merupakan kewajiban kita untuk melaksanakannya. Puasa adalah amal ibadah yang paling besar pahalanya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

Puasa menahan diri dari hal-hal halal khusus dari adzan subuh sampai dengan adzan magrib apalagi yang haram. Berpuasa hanya karena Keimanan kepada Allah Subhana Wata’ala dan semata-mata berharap pahala dari Allah Subhana Wata’ala maka diampuni dosa-dosanya yang lalu. Namun, puasa tidak hanya menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari hal-hal keburukan.

• Keutamaan Kedua Shalat Taraweh.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

Mengerjakan shalat malam adalah kebiasan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kebiasaan para sahabatnya.

• Keutamaan Ketiga Bersedekah.

Bersedekah atau zakat, zakat adalah salah satu rukun islam yang merupakan kewajiban kita untuk melaksanakannya. Zakat bagi yang mampu. Fungsi zakat adalah untuk mensucikan harta dengan nilai 2,5% dari harta yang kita miliki. Zakat sangat dikeluarkan pada saat Ramadhan.

Dan Sedekah dibulan puasa dengan memberikan makan orang yang berbuka puasa dan sahur. Allah Subhana Wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al-Insan Ayat 8 sampai dengan 12 :

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya (dan dibutuhkannya) kepada orang-orang miskin, anak yatim, dan tawanan perang (8). (dalam hati seakan mereka berkata) Sesungguhnya kami memberi makan kepada kalian untuk (mengharap) Wajah Allah, kami tidak menginginkan dari kalian balasan ataupun ucapan terima kasih (9). Sungguh kami takut akan (adzab) Tuhan kami pada hari (ketika) orang-orang berwajah muram penuh kesulitan (10). Maka Allah memelihara mereka dari keburukan hari itu, dan Allah berikan kepada mereka wajah yang cerah dan kegembiraan (dalam hati) (11). dan Allah membalas kesabaran mereka dengan surga dan sutera (12).

• Keutamaan Keempat Membaca Al-Quran.

Dianjurkan mengkhatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan. Terkhususkan pada malam-malam lailatul Qadar.

• Keutamaan Kelima Duduk Dimesjid Hingga Terbit Matahari.

Shalat duha atau shalat syuruk serta dzikir mengingat Allah Subhana Wata’ala didalam mesjid.

• Keutamaan Keenam Itikaf selama 10 Hari Akhir Ramadhan.

• Keutamaan Ketujuh Umroh di Bulan Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

• Keutamaan Kedelapan Mencari malam Lailatul Qadar.

Surat Al-Qadr ayat 1 sampai dengan 5 :

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (1). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2). Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (3). Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4). Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5).

Malam-malam ganjil di 10 malam terakhir Ramadhan dan malam ke 27 Ramadhan adalah Malam Lailatul Qadar. Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada malam terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda :

 “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan”.

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat dari Ibnu Umar, (dia berkata) : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya”.

Semua amal akan dilipat gandakan pada malam lailatul qadar.

• Keutamaan Kesembilan Memperbanyak Dzikir Dan Do’a.

Do’a yang tidak tertolak pada saat berbuka puasa, pada saat sahur. Memohon ampun di saat sahur. Berdo’a di hari jum’at. Ikhlas dalam berpuasa.

• Keutamaan Kesepuluh Tidak berbuat hal-hal yang sia-sia.

Allah Subhana Wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an yaitu Surat Thaha Ayat 124 sampai dengan 127 :

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (124). Dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?” (125). Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan” (126). Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Sungguh, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.buta” (127).

Diresume oleh Nurul Zakirah Eko Isdijanto, S.Pd. dari ceramah Ustadz Khalid Basalamah yang berjudul ” Ramadhan Mulia ( Dahsyatnya Ramadhan ) “.

2 thoughts on “Ramadhan Mulia ( Dahsyatnya Ramadhan )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *